Rabu, 03 Oktober 2012
PEMASARAN HASIL PERTANIAN
Definisi Pemasaran hasil Pertanian :
1. Pemasaran didefinisikan sebagai suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.
2. Fungsi pemasaran bertujuan untuk mengubah produk berdasarkan bentuk (form), waktu (time), tempat (place), dan kepemilikan (possession)
3. Berdasarkan fungsi tadi, maka pemasaran termasuk kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan (Utility), yaitu proses untuk menciptakan barang dan jasa yang lebih berguna.
4. Kegunaan bentuk (form utiliy RPH : Hewan à daging
5. Kegunaan tempat (form utility) à memindah tempat,menuju ke tempat yang membutuhkan
6. Kegunaan waktu (time utility)à kegunaan muncul ketika produk tersedia, pada saat dibutuhkan
7. Kegunaan milik (possession utility) à kegunaan yang timbul ketika barang ditransfer atau ditempatkan atas kontrol dari seseorang yang menginginkan.
Sektor Produksi Saluran Pemasaran Sektor Konsumsi
Sebagai suatu sistem, pemasaran pertanian mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Sistem pemasaran pertanian mempunyai tujuan spesifik yan ingin dicapai, ada kriteria normatif dari masyarakat.
2. Untuk mencapai tujuan mempunyai komponen yang melaksanakan bebagai fungsi : transportasi, prosesing, grading, standarisasi dan informasi pasar.
3. Sistem pemasaran mempunyai dimensi ruang dan waktu.
4. Sistem pemasaran membutuhkan pengaturan atas keberadaan fungsi pemasaran
Permasalahan Pemasaran Hasil Pertanian
1. Karakteristik Hasil Pertanian
o mudahrusak (perishability)
o musiman
o butuh ruang yang banyak (bulkiness)
o tidak seragam (non homogenity)
1. Jumlah produsen terlalu banyak (tapi lahan sempit)
3. Karakteristik konsumen beragam
4. Perbedaan tempat variasi harga pada tempat yang berbeda
5. Efisiensi pemasaran
Permasalahan yang menghambat terwujudnya sistem pemasaran hasil pertaian yang lebih efisien di Indonesia
• Lemahnya infrastruktur
• Lemahnya informasi pasar
• Skala pasar pertanian yang relatif kecil
• Kurangnya pengetahuan, misal : grading dan handling
• Tidak adanya kebijakan pemasaran yang baik.
• Tingginya biaya transaksi
6 pendekatan untuk menganalisis permasalahan dalam pemasaran
1. Pendekatan Komoditi (commodity approach)
2. Pendekatan Kelembagaan (institutional approach)
3. Pendekatan Funsional (functional approach)
4. Pendekatan Analitis (analytical approach)
5. Pendekatan SCP (SCP approach)
6. Pendekatan Manajemen Pemasaran (maketing management approach)
1. Pendekatan Komoditi (commodity approach)
• Pendekatan komoditi meliputi karakteristik dari produk, situasi penawaran dan permintaan di dalam negeri dan internasional, tingkah laku konsumen dalam hubungannya dengan produk yang spesifik dan harga di berbagai level.
• Pendekatan ini sering digunakan untuk mempelajari permintaan pasar, tren harga dll.
2.Pendekatan Kelembagaan (institutional approach)
• Pendekatan ini merupakan mtode untuk
• menganalisis berbagi lembaga atau
• organisasi yang terlibat dalam struktur di
• lembaga tersebut dalam proses
• pemasaran.
• Memindahkan barang dari produsen ke
konsumen à butuh pedagang perantara
Pedagang perantara bisa betindak
• sebagai : propietor (pemilik), partnership
• (mitra).
Pedagang perantara (khusus komoditi pangan)
dapat diklasifkasikan :
1. Contract buyers (penebas)
2. Grain millers (melakukan pasca panen)
3. Whole salers (pembeli beras dari penggilingan)
Ada dua macam pedagang perantara yang hanya menjual jasa untuk membantu jalannya
transaksi :
1. Commission agent
2. Broker
Kelembagaan lain yang ada dalam pemasaran hasil pertanian adalah :
1. Processors dan manufactures
2. Fasilitative organizations
3. Trade associations
3.Pendekatan Fungsional
• Pendekatan fungsional merupakan metode untuk mempelajari sistem pemasaran dengan mengklasifikasikan proses pemasaran berdasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan fungsinya.
• Kegunaan pendekatan ini :
Mengidentifikasi masingmasing pelaku pasar dan fungsi yang dilakukannya
Untuk mengetahui biaya pemasaran
Menjelaskan perbedaan biaya pemasaran
Membantu memperbaiki penampilan proses pemasaran
4. Pendekatan Efisiensi Pemasaran
• Pendekatan ini dilakukan untuk mengukur penampilan pasar (market performance)
• 3 sumber ketidakefisienan :
1) Panjangnya saluran pemasaran
2) Tingginya biaya pemasaran
3) Kegagalan pasar
• Secara umum efisiensi pemasaran dapat diukur berdasarkan rasio antara input dan output.
• Input meliputi (tenaga kerja, mesin, energi dll)
• Output meliputi (waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan)
Dua macam pengukuran efisiensi
1. Operational efficiency : untuk mengukur suatu fasilitas yang digunakan dalam melaksanakan sistem pemasaran
2. Pricing efficiency : didasarkan pada asumsi pasar kompetitif yang efisien à harga yang terjadi mencerminkan biaya yang dikeluarkan contoh : efisiensi biaya penyimpanan dapat diukur melalui à apakah jumlah antara harga pembelian dan biaya gudang lebih kecil dari pada harga jual.
3. 5. Pendekatan SCP
4. • Pendekatan ini pertama diperkenalkan
5. oleh J.S. Bain 1964 yang didasarkan pada
6. tiga hal yang berkaitan (structure(struktur),
7. conduct(perilaku), dan
8. performance(penampilan) pasar)
9. • Struktur pasar akan mempengaruhi
10. tingkah laku pasar, selanjutnya tingkah
11. laku perusahaan di pasar akan
12. mempengaruhi penampilan pasar.
13. • Pendekatan SCP banyak dikritisi oleh beberapa ahli
14. seperti Scherer (1990), kalau terlalu bersifat
15. deterministik untuk memahami fungsi
16. ketidaksempurnaan pasar. Suatu kondisi yang sering
17. terjadi di Negara sedang berkembang seperti Indonesia.
18. • Model SCP dinamik, Model diasumsikan mempunyai
19. hubungan interdepensi atau simultan diantara struktur
20. pasar, perilaku pasar dan penampilan pasar. Struktur
21. pasar dan tingkah laku pasar akan mempengaruhi
22. penampilan pasar. Begitu pula sebaliknya penampilan
23. pasar akan mempengaruhi struktur dan tingkah laku
24. pasar dalam jangka panjang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Update lagi dengan info2 lainnya
BalasHapusTampilan Blog sudah Lumayan
Link masih bisa di tambahkan lagi